Pulau Bacan, Halmahera Selatan


Pulau Bacan adalah salah satu di antara gugusan Kepulauan Maluku yang terdapat di sebelah barat daya Pulau Halmahera dan termasuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Selatan Propinsi Maluku Utara. Pulau Bacan memiliki beberapa spot wisata menarik seperti Benteng Barnevald yang merupakan peninggalan sejarah dari masa pendudukan bangsa Portugis. Sayangnya benteng berada dalam kondisi kurang terawat, namun jangan khawatir kamu masih bisa menikmati pemandangan menakjubkan dengan berdiri di bagian atas benteng. Di sini kamu bisa saksikan jernihnya air laut hingga kamu bisa melihat terumbu karang berikut aneka macam ikan yang berenang di dalamnya, dan ada juga rumah-rumah kayu yang dibangun di atas air dan didiami Suku Bajo.
Selain itu masih ada Pantai Pawete, Masjid dan Keraton Sultan Bacan serta cagar alam Pulau Bacan yang semuanya tak akan habis dinikmati dalam waktu sehari saja. Ada beberapa hotel dan guest house yang bisa kamu sewa sementara berjalan-jalan di Pulau Bacan. Jangan lupa membawa pulang batu permata khas Pulau Bacan yang kini sedang hip dan menjadi buah bibir berkat keunikannya, yaitu menghasilkan warna yang sesuai dengan panas tubuh orang yang memakainya.

1. Keraton dan Masjid Sultan Bacan



Situs bangunan Keraton Sultan Bacan terletak di Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan. Masjid Sultan Bacan terletak lumayan dekat dari Keraton Sultan Bacan, yaitu di daerah Amasing Kota, Kabupaten Halmahera Selatan. Keraton dan Masjid Sultan Bacan merupakan bangunan sejarah yang merupakan jejak kejayaan Kesultanan Bacan di masa lampau.

2. Benteng Bernaveld

Benteng Bernaveld merupakan benteng peninggalan Belanda yang terdapat di daerah Amasing Kota, Kabupaten Halmahera Selatan. Benteng Bernaveld merupakan salah satu benda cagar budaya yang menunjukkan jejak bangsa Portugis di Pulau Bacan.

3. Dermaga Biru dan Dermaga Merah (Pantai Sibela)

Sesuai dengan namanya, Dermaga Biru didominasi dengan cat berwarna biru. Dermaga Biru terletak di Kecamatan Bacan Timur. Dermaga Biru merupakan pantai kecil dengan bangunan dermaga, rumah makan dan cottage-cottage.

Untuk dapat memasuki wilayah Dermaga Biru hanya dikenakan biaya tiket Rp 2.000 tiap orang. Dermaga Biru merupakan tempat yang cukup asyik untuk berenang dan snorkeling. Bagi yang tidak ingin berenang atau snorkeling juga dapat menikmati keindahan Dermaga Biru dengan hanya duduk-duduk sambil minum es kelapa muda. Harga es kelapa muda di sini cukup terjangkau, yaitu seharga Rp 5.000.

Dermaga Merah juga biasa disebut sebagai Sibela Beach atau Pantai Sibela. Dermaga Merah berada sejajar dengan garis pantai Dermaga Biru. Sesuai dengan namanya, Dermaga Merah juga didominasi dengan cat warna merah.

Dermaga Merah dan Dermaga Biru merupakan tempat wisata di Pulau Bacan yang paling sering dikunjungi wisatawan, apalagi saat hari Minggu atau hari libur. Dermaga Biru dan Dermaga Merah sangat sering dikunjungi wisatawan karena aksesnya mudah dan sudah dikelola dengan baik sebagai tempat wisata.

4. Pusat Jajanan di Pinggir Swering
Di dekat pasar Labuha terdapat swering. Menjelang sore, jajaran warung di Pinggir Swering mulai banyak pengunjung. Jajaran warung tenda tersebut rata-rata menjual aneka kuliner Halmahera Selatan.

Rata-rata aneka kuliner tersebut dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari harga Rp 5.000. Selain dapat menikmati berbagai kuliner yang disediakan warung, juga dapat menikmati keindahan pantai dan sunset yang sangat cantik.

5. Air Mata Belanda

Air Mata Belanda merupakan jeram semi vertikal yang terdapat di sebuah sungai di Pulau Bacan. Untuk menuju Air Mata Belanda diperlukan trekking melewati kawasan hutan hujan tropis dan menuju ke hulu sungai. Titik start trekking menuju Air Mata Belanda tidak jauh dari pusat kota Pulau Bacan. Tepatnya di belakang kantor DPRD Kabupaten Halmahera Selatan.

Air Mata Belanda memang mempunyai nama tempat yang cukup unik. Nama Air Mata Belanda pun konon dilatarbelakangi oleh legenda yang pernah terjadi di tempat tersebut. Konon dahulu ada satu keluarga Belanda yang sedang berpiknik di sekitar sungai yang merupakan tempat Air Mata Belanda. Karena hendak mengambil alat makan yang terjatuh ke sungai akhirnya sekeluarga tersebut hanyut dan menangis sejadi-jadinya.

6. Air Terjun Amasing
Sesuai dengan namanya, air terjun Amasing merupakan sebuah air terjun yang terdapat di daerah Amasing Kali, Kabupaten Halmahera Selatan. Untuk menuju lokasi air terjun tersebut diperlukan trekking di kawasan hutan hujan tropis dan menyusuri sungai menuju ke hulu. Tentunya pemandangan hutan hujan tropis sepanjang jalur trekking sangat memukau.

7. Pantai Panamboang
Pantai Panamboang terletak di Desa Panamboang, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan. Pada bulan-bulan tertentu pantai Panamboang merupakan pantai yang sangat tenang.

Ketika pantai Panamboang cukup tenang, yaitu tidak terlalu berarus dan berombak dapat menjadi tempat berenang yang cukup asyik. Berenang di pantai Panamboang saat air tenang serasa berenang di kolam. Di pinggir pantai Panamboang juga merupakan tempat pembuatan kapal kayu.

8. Gardu Pandang Mandaong
Gardu Pandang Mandaong terletak di dekat Desa Mandaong, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan. Gardu pandang ini sepertinya belum diberi nama. Banyak yang belum mengetahui adanya gardu pandang di Mandaong.

Maka gardu pandang ini tampak kurang terawat dan tidak banyak orang yang berkunjung ke sana. Untuk menuju gardu pandang ini perlu melewati anak tangga yang cukup curam. Namun, tidak sia-sia karena pemandangan dari atas gardu pandang sangat memukau. Dari gardu pandang tersebut dapat terlihat lanskap Kota Labuha yang sangat cantik.

9. Air Terjun Bibinoi

Air terjun Bibinoi terletak di Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan. Akses menuju air terjun Bibinoi ditempuh dengan trekking melewati kebun-kebun kelapa hingga kebun yang lebih heterogen.

Setelah itu menyusuri sungai menuju arah hulu. Terdapat dua air terjun Bibinoi, yang pertama terdapat satu aliran air terjun yang cukup deras dengan area yang cukup luas. Sedangkan air terjun kedua terdapat dua aliran yang juga cukup deras. Di air terjun kedua juga terdapat goa buntu persis di samping aliran air terjun.

10. Pasir Putih Wayaua

Pasir Putih Wayaua terletak di Desa Wayaua, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan. Dari Labuha untuk menuju Wayaua dapat ditempuh melalui jalur darat dengan angkutan umum. Angkutan umum tersebut berupa mobil 4WD (four wheel drive) karena medan menuju Wayaua cukup sulit.

Angkutan tersebut memiliki jadwal satu kali sehari, yaitu pukul 14.00 WIT dari Labuha dan pukul 07.00 WIT dari Wayaua. Selain melalui jalur darat, juga dapat ditempuh lewat jalur laut. Jika memilih jalur laut, dari Labuha terlebih dahulu harus menuju pelabuhan kecil di Babang yang dapat ditempuh dengan angkutan umum.

Dari Pelabuhan Babang dapat dilanjutkan dengan naik body (sejenis longboat bermesin) menuju Songa. Dari Songa dapat dilanjutkan dengan naik ojek menuju Wayaua.

Dari Teluk Wayaua, bisa menggunakan speed atau body untuk menuju Pasir Putih. Namun, dari Wayaua untuk menuju Pasir putih tidak tersedia angkutan umum. Maka dapat dengan meminta tolong pada penduduk setempat jika ingin menuju ke sana.

Ketika akan sampai di Pasir Putih akan tampak gundukan pasir putih di tengah lautan berwarna hijau kebiruan. Lanskap Pulau Bacan memiliki kontur yang berbukit-bukit. Gundukan pasir putih di tengah lautan berwarna turkois dengan latar belakang jajaran bukit terlihat sangat cantik.